Ernan Network : "
LAPORAN
PRAKTIKUM RANGKAIAN FLIP - FLOP
TUJUAN PRAKTEK
Beberapa tujuan dari praktek ini, diantaranya :
- Mengetahui kegunaan Kabel Pelangi dan Port Serial (konektor DB9)
- Mengetahui cara membuat Port serial dengan Konektor DB 9 dan kabel Pelangi
- Mengetahui cara memasang kabel pelangi dengan konektor DB9.
TEORI DASAR
Rangkaian Flip Flop merupakan rangkaian yg memakai trigger, karenanya akan menghasilkan angka logic berupa 1 dan 0 disaat keluarnya. Keadaan ini terjadi karena pengaruh apabila keduanya ataupun salah satu dari angka tersebut dimasukkan. Kapasiatasnya sendiri adalah satu bit. Namun hal ini hanya berlaku apabila salah satu dr daya mereka masing terhubung ataupun terpasang. Rangkaian Flip Flop bila dibandingkan dengan fungsi dari gerbang logic dasar serta kombinasi adalah sangat jauh berbeda. Penyebabnya adalah karena keluaran dr flip flop itu sering menggantung di keadaan awal. Keadaan ini dapat juga bisa menjadikan keluarannya menjadi kondisi memory atau tidak berubah keluarannya. Nah inilah yang menjadi penyebab kenapa flip flop itu lebih sering dipakai untuk elemen memori.
Prinsip kerja dari rangkaian flip flop dibandingkan dengan prinsip dari kerja transistor sebagai saklar adalah sama, yaitu apabila rangkaiannya diberi tegangan maka salah-satu dr kondisi transistornya menjadi hidup. Keadaan ini pula memiliki ketergantungan kepada kapasitor yang memiliki ketinggian muatan yang lebih jika dibandingkan dengan komponen lainnya. Bila lebih diperinci lagi, sebuah kapasitor yang ketinggian muatannya lebih akan menyebabkan lepasnya muatan listrik lebih dulu kemudian terjadi hubungan antara kaki transistor dengan kapasitor yg kondisinya sedang on.
Untuk merubah memory yg ada pada flip flop, kita harus memberikan clock pd masukan-nya. Rangkaian dasar yg berupa latch lah yang sebenarnya menjadi penyusun flip flop. Untuk jenis latch yg digunakan adalah memakai jenis latch – RS. Jenis latch tersebut digunakan karena bisa dibentuk dr gerbang logic NOR dan NAND. Berbeda dengan fungsi awalnya yg sangat tergantung dengan kondisi tertentu. Keadaan ini juga yg mengakibatkan tidak berubahnya keluaran.
Semua transistor yg keadaannya masih on menjadikan kapasitor tersambung dgn kaki kolektron dan akhirnya diisi dengan muatan. Namun bila hanya salah satu transistor saja yang on, maka transistor lainnya akan menjadi off. Reaksi tersebut akan terus menerus terjadi dengan berganti-gantian yang menyebabkan aliran lampu yang menyala, yang kita sebut sebagai rangkaian flip flop.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Solder 20-25 Watt / 220 Volt 1 buah
2. Landasan ( tempat menyolder ) 1 buah
3. Tang potong 1 buah
4. Cutter ( pisau pengupas ) 1 buah
5. Penyedot timah 1 buah
6. Bor 1 buah
7. Mata Bor 0.8 mm 1 buah
8. Spidol Hitam Permanen 1 buah
Bahan :
1. PCB Polos 1 buah
2. Timah RH 60 : 1-1,5 mm Secukupnya
3. Ferit Clorida Secukupnya
4. Thinner Secukupnya
5. Resistor 560 ohm 2 buah
6. Resistor 1 k 2 buah
7. LED 2 buah
8. Kapasitor 2 buah
9. Diode 2 buah
10. Transistor 2 buah
LANGKAH KERJA
a. Proses PCB
- Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan pastikan semua alat dan bahan berada dalam kondisi yang baik.
- Buatlah skematik rangkaian flip flop di kertas. Seperti gambar ini.
- Cucilah papan PCB dengan air dan sabun hingga bersih dari debu.
- kemudian pindahkan (gambarkan) skematik diatas di papan PCB polos dengan menggunakan spidol permanen. Seperti gambar dibawah ini
- Pastikan jalur – jalur rangkaian tergambar dengan rapi dan sesuai dengan skematik diatas.
- Setelah itu larutkanlah papan PCB tersebut dalam ferit clorida selama 10 menit. Seperti tampak pada gambar dibawah.
- Kemudian angkatlah papan PCB tersebut jika semua tembaga yang tidak diberi spidol terlarut.
- Setelah itu larutkan hasil spidol tadi dengan thinner, hingga PCB tinggal rangkaian yang berupa tembaga (bersih dari spidol).
b. Pengeboran PCB
- Persiapkan bor dan mata bor 0.8 mm untuk melubangi titik – titik komponen pada PCB.
- Lakukan pengeboran dengan posisi bor tegak lurus terhadap PCB dan borlah sesuai dan berada pada posisi tengah pada titik – titik skematik yang di gambar tadi. Seperti gambar dibawah ini
- Bersihkan kotoran – kotoran yang menempel pada PCB dari hasil pengeboran tadi.
c. Penyolderan Komponen di PCB
- Lakukan penyolderan komponen sesuai dengan sematik diatas.
- Telitilah pada saat penyolderan, jangan sampai ada solderan yang menyatu dengan rangkaian yg tidak searah (sejenis).
- Potonglah ujung komponen yang sudah di solder agar tidak terjadi hubungan singkat.
- Pasangkanlah 2 kabel pada kutub positif dan negative yang akan menju ke power sipply (batterai).
- Setelah selesai, testlah rangkaian flip flop tersebut dengan menggunakan batterai 9 volt. Jika LED menyala secara bergantian maka rangkaian tersebut sukses. Tapi jika tidak, maka ada kesalahan dan periksa ulanglah rangkaian tersebut.
PENYELESAIAN
- Periksa semua peralatan sebelum meninggalkan tempat
- Menyimpan alat dan bahan ke tempat masing – masing
- Kumpulkan hasil praktek ke pembimbing bengkel
- Lakukan pembersihan sebelum meninggalkan tempat.
HASIL DAN KESIMPULAN
Hasil Praktek
Hasil Praktek
LED Hijau nyala (1.24 second)
LED Merah nyala (1.33 second)
Kesimpulan
Kesimpulan
- Dari kegiatan praktikum di atas dapat di simpulkan sebagai berikut :
- Rangkaian Flip Flop merupakan rangkaian yg memakai trigger, karenanya akan menghasilkan angka logic berupa 1 dan 0 disaat keluarnya.
- Pembuatan rangkaian Flip Flop harus sesuai dengan ketentuan.
- Pemasangan komponen harus pas dengan posisi jalur – jalur rangkaian Flip Flop.
- Melakukan penyolderan harus hati – hati dan teliti.
- Rangkaian Flip Flop akan mempengaruhi durasi nyalanya LED.
- 1 komponen yang mengalami kerusakan, maka rangkaian tersebut akan mengalami kegagalan dalam flip flop.
No comments:
Post a Comment